Cerita

[Cerita][bleft]

Games

[Game][bsummary]

Musik

[Musik][bsummary]

Semua Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang For Honor



For Honor adalah proyek game terbaru dari Ubisoft Montreal yang mengusung pertarungan pedang dengan sudut pandang orang ketiga, dan berfokus pada permainan multiplayer yang berorientasi pada tim. For Honor akan memberikan sensasi tersendiri, mengingat banyak game-game multiplayer lain yang bermunculan hanya menggunakan senjata api (seperti pada umumnya).




Bertempur dengan Kehormatan, demi Kehormatan (For Honor)

Meski bukan yang pertama (kita pernah merasakannya dalam game War of Roses, Mount and Blade), mengingat pembuatan game ini membutuhkan waktu 10 tahun, maka kita layak berharap banyak pada game pedang-pedangan yang mengklaim para pemainnya akan merasakan sensasi bertempur dengan kontrol sederhana, responsif, dan nyata, tentunya dengan balutan grafis cantik nan rupawan, memanfaatkan engine modern saat ini. Tertarik? Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum game For Honor menyapa pengguna PlayStation 4, Xbox One, dan PC.



Prajurit dari tiga golongan, bertarung untuk kemuliaan



Kalian tidak akan merasakan pertarungan sengit tanpa perserta yang luar biasa bukan? Untuk itu, For Honor menghadirkan tiga faksi, dari semua kelompok pejuang tangguh sepanjang sejarah di dunia. Kalian dapat memilih diantara The Choosen, Warborn, dan Legions (Samurai, Viking, dan Knight). Tidak hanya secara tampilan, faksi yang kalian pilih juga akan mempengaruhi gaya bertarung yang akan kalian ambil.

Knight merupakan faksi yang paling bisa menerima banyak serangan, dan nyaris sempurna dalam bertahan (berkat plate mail mereka). Jubah yang tebal bukan merupakan prioritas bagi Samurai, yang sebagai gantinya, akan memiliki kecepatan gerak dan serangan dalam pertempuran jarak dekat. Sayangnya gaya bertempur milik bangsa Viking hingga saat ini belum ditunjukkan, tetapi diklaim sebagai faksi yang agresif (jangan lupa pertumbuhan jenggot yang luar biasa lebat). Kalian harus memutuskan, apakah kalian akan menghantam lawan kalian menggunakan Longsword milik Knight, dengan Katana milik Samurai, ataupun menebas menggunakan Axe dari bangsa Viking – Apapun yang kalian pilih dalam game For Honor, persiapkan diri kalian untuk menyaksikan dan mengalami kebrutalan dalam medan pertempuran.




Pertempuran jarak dekat layaknya pertempuran menggunakan LightSaber (versi metal)


Bahkan ketika ditunjukkan pertama kali, pertarungan pedang game For Honor terasa menakjubkan. Jika kalian pernah memainkan game War of Roses (dimana arah ayunan senjata begitu krusial), sedikit-banyak kalian akan menjumpainya di game ini. Stick bagian kanan controller kalian akan menentukan sudut senjata: atas, kiri, atau kanan.

Berhati-hatilah, karena ada beberapa kuda-kuda yang jika dipadukan dengan arah serangan (termasuk light attack, dan Heavy Attack) dapat dilihat juga oleh musuh kalian. Seperti memainkan game gunting, batu, kertas… kalian akan dituntut untuk terus aktif bereaksi (dan membaca gerak gerik untuk memprediksi gerakan lawan selanjutnya tentunya).

Kalian juga harus menghadapi NPC

Inti pertempuran game For Honor memang 4v4, player melawan player, tetapi pertempuran 8 orang saja tidak mecukupi visi yang diberikan oleh Ubisoft, maka beberapa ‘korban’ pun ditambahkan kedalam medan pertempuran. Setiap team akan ‘dibanjiri’ dengan kerumunan pasukan layaknya didalam game Dynasti Warriors. Dan layaknya Dynasti, kalian menjalankan unit ‘elite’ yang dengan mudah menghancurkan kerumunan npc-npc ini dengan satu sabetan.

Bukan berarti game For Honor bisa kalian mainkan layaknya game MOBA – prajurit-prajurit yang berada didalam game For Honor murni berada disini untuk merebut capture point di map, jadi kalian harus memotong jalur mereka jika ingin merebut dan mengamankan keunggulan posisi di map sebelum bala bantuan mereka datang. Tentu para npc ini dapat melukaimu, tetapi tidak cukup signifikan bila tidak dibantu player lain. Jadi jangan takut, tebaslah musuh yang berada didepanmu, dan amankan jalan menuju kemenangan.

Selalu ada kesempatan untuk membalikkan keadaan

Satu-satunya mode yang telah ditunjukkan dan dapat dimainkan sejauh ini adalah 4v4 yang dalam For Honor disebut Dominion. Tenang saja, tidak seperti mode penguasaan yang kita ketahui biasanya, dimana ronde berakhir ketika team kalian mencapai total target poin. Kalian masih bisa menambah poin dengan merebut dan mempertahankan capture point yang berada disekitar area utama pertempuran (didesain sedemikian rupa sehingga kalian benar-benar tidak pergi terlalu jauh dari pertempuran). Tetapi pertempuran memang benar-benar belum berakhir hingga gong dibunyikan.

Begitu suatu tim berhasil mencapai 1000 poin, team tersebut menjatuhkan moral team lawannya, mencegah spawnnya pejuang yang bisa dikendalikan oleh pemain. Tetapi jika mereka sanggup mendapatkan capture point lain disaat-saat terakhir, dan dapat mempertahankannya selama beberapa waktu, maka player dapat spawn lagi seperti sedia kala. Jika pertandingan berlangsung lama, kedua team akan secara berulang-ulang menyerang dan bertahan, hanya untuk merebut capture point dan membuat pertandingan tetap berlangsung. Awalnya cukup membingungkan, tetapi ide untuk membuat tiap pemain berjuang hingga tetes darah penghabisan patut diacungi jempol.



Pilihan prajurit menentukan prestasi



Dalam setiap faksi, kalian bisa memilih kelas-kelas khusus yang ada. Untuk sementara ini, yang telah ditunjukkan adalah: Knight Warden, Samurai Oni, dan Viking Raider, lengkap dengan kekuatan dan kelemahan mereka. Ubisoft belum menyebutkan berapa banyak kelas yang ada nantinya, tetapi bisa diprediksi tiap faksi akan menyediakan peran-peran berbeda, untuk memberikan variasi dalam gaya dan cara bermain.

Setiap pejuang yang kalian pilih, juga akan menentukan skill-skill yang kalian dapatkan setelah mencapai skor tertentu melalui kill, assist, atau objective points. Ketika bermain sebagai Warden, kalian bisa memberikan buff sementara untuk teman kalian, heal diri sendiri, ataupun menentukan lokasi tembakan catapult, ke area tertentu di medan pertempuran. Sementara Oni bisa melemparkan kunai, memberi racun pada katananya, atau menghujani musuh dengan ribuan anak panah. Belum ada kabar terbaru dari Ubisoft bila kita bisa menggabungkan skill-skill tiap pejuang dalam satu team, tapi tampaknya For Honor didesain untuk tetap mempertahankan perbedaan dalam tiap faksi. 



Atur penampilan karakter kalian

Beberapa orang terlahir dengan jiwa petarung yang buas dan hanya ingin menghantam dan menghancurkan lawan-lawannya, tanpa memedulikan penampilan ketika mereka membantai lawan-lawannya dengan kesetanan. Sedangkan beberapa orang lainnya menikmati mengatur tampilan karakter yang akan dimainkannya, sehingga mereka berangkat ke medan pertempuran dengan kebanggaan (dan sedikit gaya). Opsi pengaturan perubahan memang masih sangat terbatas, tetapi sudah cukup lumayan: Kalian bisa memilih sebagai prajurit pria atau wanita, dan beberapa pakaian tempur yang cukup bergaya.

Pilihan jenis kelamin tidak akan mempengaruhi pertempuran (bukan seperti game FPS yang berpengaruh kecepatan gerak ataupun HP tambahan). Hanya berpengaruh pada suara yang ditimbulkan ketika menusuk ataupun ditusuk lawan. Mungkin kedepannya akan ada banyak pilihan lain yang akan disediakan Ubisoft. 



Akan ada unsur Single-player


Mode multiplayer saja cukup susah untuk dijual, dan untuk menghargai pemain yang suka menghabiskan waktunya sendiri, For Honor dikabarkan akan memberikan campaign single player. Memang belum jelas apakah akan dihiasi dengan narasi berjam-jam selagi memperkenalkan karakter-karakter unik, atau sejenis dengan petualangan melawan AI yang secara efektif berfungsi sebagai perkenalan dan pelatihan untuk arena multiplayer. Untuk info lebih lanjut, maupun kesempatan untuk mencoba betanya, silahkan langsung menuju situs ForHonor.ubisoft.com 




Sumber : bacabox.com

No comments: